Kamis, 17 September 2015

Sosialisasi Peraturan Kapolri (Perkap) No.8 dan No.13 Tahun 2015

Kasubbagrenmin Satuan Brimob Polda Sultra Kompol Aris R.

Sosialisasi Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 8 dan Nomor 13 tahun 2015. Dimana Perkap Nomor 8 mengatur tentang Administrasi Pengakhiran Dinas Bagi Pegawai Negeri Pada Polri yang kemudian pembahasan berlanjut pada Perkap Nomor 13 tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia. 



Pelaksanaan sosialisasi pada hari rabu tanggal 16 September 2015 di awali dengan sambutan dari Kasat Brimob Polda Sultra Komisaris Besar Polisi R. KASERO MANGGOLO, S.Sos., MH., M.Si. Kemudian materi sosialisasi dibawakan oleh Kasubbagrenmin Satuan Brimob Polda Sultra Komisaris Polisi ARIS RALLANG.



Berikut lampiran Perkap No.13 tahun 2015










Jumat, 14 Agustus 2015

AKP WASKITO HERU PRABOWO TERNYATA POLISI GADUNGAN.


Waskito Heru Prabowo mengaku sebagai seorang polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi yang bertugas di Satuan Brimob Polda Sultra. Modus dari pelaku yaitu menjerat korban-korbannya dengan iming-iming pengurusan kendaraan dan pengadaan barang.

Korban (sebut saja Bunga) yang tertipu mengaku bahwa sudah puluhan juta uangnya yang berhasil dibawa oleh si polgad tersebut. Dan beberapa korban lain pun mengaku bahwa telah berhasil ditipu oleh Akp Waskito Heru Prabowo yang ternyata polisi gadungan.

Dalam interogasi pelaku mengaku bahwa sebenarnya dia bekerja sebagai pegawai di Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Soropia.  Pelaku berhasil ditangkap ditempat kosnya yang terletak di Jl. Bahagia Kota Kendari.

Dalam penangkapan ini pelaku sempat berusaha untuk melarikan diri, tapi karena kesigapan aparat dari Intel dan Reserse Mobile Satuan Brimob Polda Sultra pelaku berhasil diamankan. Di tempat kejadian perkara (TKP), anggota menemukan barang bukti beberapa atribut Kepolisian. Seperti topi (bertuliskan polisi, brimob, dan berlambang tri brata), kopel lengkap dengan sarung senjata laras pendek (revolver), Handy Talky (HT), lencana Kepolisian, seragam polri, sepatu laras, dan atribut lainnya.

Tertangkapnya polisi gadungan ini berkat adanya laporan masyarakat yang telah menjadi korban penipuan dari pelaku. Keberhasilan ini juga berkat dukungan masyarakat atas kerjasamanya dengan Kepolisian Satuan Brimob Polda Sultra sebagai pengemban tugas pokok Polri yaitu sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.

Senin, 27 Juli 2015

Indahnya Kebersamaan


Sebagai aparat pemerintah, TNI dan POLRI harus selalu bersinergi untuk membuat masyarakat aman, nyaman dan tentram. Demikian halnya yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara, dua institusi ini selalu mengadakan kegiatan bersama. Dalam mengisi bulan ramadhan Satuan Brimob Polda Sultra mengadakan berbagai macam kegiatan mulai dari lomba Azan tingkat anak-anak sampai lomba hapalan surat-surat pendek Al Qur’an dan kegiatan safari ramadhan.

Satuan Brimob Polda Sultra dalam kegiatan safari ramadhan dengan tujuan untuk mempererat hubungan silaturahmi sesama instansi pemerintahan. Karena sebagai manusia hamba Tuhan tentu selalu saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan lainnya. Terlepas dari ikatan kesatuan masing-masing, baik TNI dan POLRI sebagai manusia biasa tentu ada jalinan kekerabatan diantara keduanya. Dalam anggota Polri juga ada yang mempunyai keluarga di TNI, begitu pula di TNI ada keluarganya yang berdinas di kepolisian.

Dalam mengisi kegiatan di bulan suci ramadhan Satuan Brimob Polda Sultra mengadakan acara tarawih keliling ke TNI AD Batalyon Infanteri 725 Woroagi , Lanud (TNI AU) Wolter Monginsidi , Lanal (TNI AL) Kendari dan instansi pemerintah daerah. Giat rutin ini dilakukan sebagai bentuk sinergitas TNI, POLRI dan Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara.

Tidak saja dalam kegiatan tarawih keliling, Satuan Brimob Polda Sultra juga mengadakan kegiatan sholat jum’at keliling. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama muslim juga demi terjalinnya kerja sama yang baik antara sesama instansi. Karena negara yang kuat bukan negara yang hanya dilengkapi persenjataan yang canggih dan hebat, tapi negara bisa kuat bila aparat pemerintah dan masyarakat bisa saling bekerja sama dan bahu membahu dalam membangun bangsa ini.























Minggu, 12 Juli 2015

Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia Ke-69

Peringatan HUT Bhayangkara ke-69 jatuh pada tanggal 1 Juli 2015 yang bertepatan dengan bulan ramadhan dilaksanakan dengan sederhana. Hari Bhayangkara ke-69 tahun 2015 di Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaksanakan di lapangan Upacara Mapolda Sultra dengan Irup Kapolda Sultra Brigjend Pol. Drs. Arkian Lubis, S.H., kegiatan tersebut tidak mengurangi efektivitas penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Kepolisian Negara Republik Indonesia bertekad memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sampai ke daerah-daerah dan tidak membedakan satu sama lainnya. Selain mengusung pelayanan prima, Polri di Hari Ulang Tahunnya yang ke 69 ini juga mencanangkan Anti KKN dan Anti Kekerasan Memantapkan Keamanan Dalam Negeri dan Supermasi Hukum guna mendukung Pembangunan Nasional.

Meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan, Polri tetap menunjukkan dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi, guna mewujudkan situasi Kambtibmas yang tetap Kondusif dalam rangka mendukung pembangunan Nasional.

Berbagai pengalaman yang telah dilalui selama 69 tahun telah mematangkan karakter pengabdian untuk menjadikan Polri lebih cerdas dan tegar, dalam mengemban tugas memelihara Keamanan Dalam Negeri. Beberapa prestasi dan pencapaian kinerja Polri dewasa ini telah mendapat apresiasi dari pemerintah, masyarakat, bahkan dunia Internasional.

 

Sekalipun demikian harus disadari bahwa disamping keberhasilan dan pencapaian kinerja tersebut masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan yang perlu segera untuk diperbaiki. Terutama dalam membangun kepercayaan publik dimana saat ini Polri dianggap masih belum mampu memberikan layanan secara optimal kepada masyarakat.

Sementara itu pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana yang masih dilakukan oleh oknum anggota Polri. Dan hal itu telah menciderai nama baik dan menurunkan citra institusi, menunjukkan bahwa Polri masih harus terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi untuk menghasilkan kualitas kinerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Dan perlu disadari bahwa kesuksesan dan pencapaian Polri dalam melaksanakan tugas tidak terlepas dari bantuan, dukungan serta kerja sama dengan masyarakat dan seluruh instansi yang terkait.

DIRGAHAYU KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE-69, SEMOGA POLRI MAKIN JAYA.